Jika Al-Quran Bisa Bicara
Monday, February 18, 2013
0
comments
Waktu engkau masih kanak-
kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudlu aku kau sentuh
dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan
kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara
lirih ataupun keras
setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu
menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak
berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang
yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku
bacaan yang tidak
menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya
untuk anak kecil yang belajar
mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan
rapi sekali hingga
kadang engkau lupa dimana
menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya
sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas
kawin agar engkau dianggap
bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal
untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir,
dibiarkan dalam
kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci,
aku engkau
pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah
yang ada padaku
engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca
beramai-ramai bersama temanmu
disurau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil
minum kopi… engkau baca Koran
pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang …engkau
sempatkan membaca
buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi
ayat-ayat yang datang dari Allah
Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau
abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang
engkau lupa
baca pembuka surah-surahku
(Basmalah).
Diperjalanan engkau lebih
asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi
ayat Allah yang
terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan
radiomu selalu tertuju ke
stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun
Radio yang
senantiasa melantunkan
ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada
aku untuk kau baca sebelum kau
mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar
musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar
ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada
ayat-ayatku pun kadang kau
abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan
urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa
engkau kini sudah
benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan
nongkrong berjam-jam di depan
TV.
Di depan komputer berjam-
jam engkau betah
duduk.
Waktupun cepat berlalu… aku
menjadi semakin
kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu
dan mungkin
dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadlan
engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa
lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata
dan kurang lancar lagi setiap
membacaku.
Apakah Koran, TV, radio, komputer,
dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian
menunggu sampai
kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh
para malaikat
suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat
Allah yang ada padaku
engkau dapat selamat
melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng
membuang
waktumu…
Setiap saat berlalu…
kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa
menunggu
kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada
Tuhanmu sewaktu-waktu.
Apabila malaikat maut mengetuk
pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu
dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai
pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau
membela diri.
Bukan koran yang engkau baca
yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab
sucimu.
Yang senantiasa setia menemani
dan melindungimu.
Peganglah aku lagi… bacalah
kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada
padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan
Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril
kepada Muhammad
Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari
lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang
ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan
meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa
mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku…
Setiap datangnya pagi dan
sore hari.
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil,
lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu
yang damai.
Jangan aku engkau biarkan
sendiri…
Dalam bisu dan sepi….
Maha benar Allah, yang Maha
perkasa lagi
Maha bijaksana.
( ♥ Subhanallah, semoga
bermanfaat ♥ )
kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudlu aku kau sentuh
dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan
kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara
lirih ataupun keras
setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu
menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak
berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang
yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku
bacaan yang tidak
menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya
untuk anak kecil yang belajar
mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan
rapi sekali hingga
kadang engkau lupa dimana
menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya
sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas
kawin agar engkau dianggap
bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal
untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini aku lebih banyak tersingkir,
dibiarkan dalam
kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci,
aku engkau
pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah
yang ada padaku
engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca
beramai-ramai bersama temanmu
disurau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil
minum kopi… engkau baca Koran
pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang …engkau
sempatkan membaca
buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi
ayat-ayat yang datang dari Allah
Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau
abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang
engkau lupa
baca pembuka surah-surahku
(Basmalah).
Diperjalanan engkau lebih
asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi
ayat Allah yang
terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan
radiomu selalu tertuju ke
stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun
Radio yang
senantiasa melantunkan
ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada
aku untuk kau baca sebelum kau
mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar
musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar
ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada
ayat-ayatku pun kadang kau
abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan
urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa
engkau kini sudah
benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan
nongkrong berjam-jam di depan
TV.
Di depan komputer berjam-
jam engkau betah
duduk.
Waktupun cepat berlalu… aku
menjadi semakin
kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu
dan mungkin
dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadlan
engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa
lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata
dan kurang lancar lagi setiap
membacaku.
Apakah Koran, TV, radio, komputer,
dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian
menunggu sampai
kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh
para malaikat
suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat
Allah yang ada padaku
engkau dapat selamat
melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng
membuang
waktumu…
Setiap saat berlalu…
kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa
menunggu
kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada
Tuhanmu sewaktu-waktu.
Apabila malaikat maut mengetuk
pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu
dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai
pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau
membela diri.
Bukan koran yang engkau baca
yang akan membantumu.
Dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab
sucimu.
Yang senantiasa setia menemani
dan melindungimu.
Peganglah aku lagi… bacalah
kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada
padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan
Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril
kepada Muhammad
Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari
lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang
ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan
meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa
mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku…
Setiap datangnya pagi dan
sore hari.
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil,
lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu
yang damai.
Jangan aku engkau biarkan
sendiri…
Dalam bisu dan sepi….
Maha benar Allah, yang Maha
perkasa lagi
Maha bijaksana.
( ♥ Subhanallah, semoga
bermanfaat ♥ )
Baca Selengkapnya ....